Tips Beli Rumah Untuk Investasi Agar Selalu Untung!
Investasi rumah dan plus minusnya tentunya wajib diketahui bagi Anda yang berniat berinvestasi dengan membeli rumah tapak untuk disewakan. Ya, menyewakan properti, seperti rumah adalah investasi properti yang paling banyak dilakukan orang, karena dianggap cukup mudah.
Namun, jangan silau dengan potensi keuntungannya saja. Pasalnya, menyewakan rumah selain punya potensi keuntungan yang tinggi juga memiliki risiko kerugian yang harus diperhatikan. Untuk itu, panduan investasi rumah, tips dan plus minusnya bisa Anda temukan di artikel ini. Memangnya membahas apa saja sih di dalamnya?
13 Tips Investasi Rumah yang Perlu Diketahui mediaproperti.net
Pertimbangan Penting Investasi Rumah
Kelebihan dan Kekurangan Investasi Rumah
Memulai Investasi Rumah Pertama, Pahami Caranya
Faktor yang Harus Diperhatikan Saat Investasi Rumah
Metode Pembelian Rumah untuk Investasi
Baca juga: Tips Bisnis Properti Tanpa Modal Untuk Pemula
1. 13 Tips Investasi Rumah yang Perlu Diketahui
Tak hanya sekedar membeli saja, justru memanfaatkan rumah sebagai investasi bisa memberikan banyak dampak positif dan keuntungan. Adapun 11 tips investasi rumah agar selalu mendatangkan keuntungan,lalu apa saja ya? Ini penjelasan lengkapnya.
1) Pastikan Kondisi Finansial Sehat dan Memenuhi untuk Investasi Rumah
investasi rumah tidak murah. Properti membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk dibeli secara langsung. Bagus jika Anda memiliki dana, jika tidak Anda perlu mengajukan pinjaman. Investasi ini tidak sesederhana membeli properti dan langsung menghasilkan uang. Ada biaya tambahan yang perlu diingat: pemeliharaan dasar, pemeliharaan tahunan, peningkatan, dan pengeluaran seperti utilitas dan pajak.
Jika Anda memutuskan untuk mengambil pinjaman, jangan lupa untuk memperhitungkan kemampuan Anda. Semuanya memiliki biaya, jadi pastikan untuk memperhitungkan semuanya. Ketahui apa yang Anda hadapi sebelum terjun. Pastikan keuangan Anda sehat untuk mencukupinya mediaproperti.net .
Cara Investasi Rumah dengan KPR
Cara Investasi Rumah dengan KPR
2) Pastikan Membeli Rumah dengan Tujuan Investasi
Ketika Anda berinvestasi, Anda mungkin akhirnya ingin menjualnya. Baik Anda berniat untuk segera membaliknya atau menahannya untuk sementara waktu, Anda pasti ingin mendapatkan keuntungan. Tujuannya adalah untuk menjual properti Anda lebih dari yang Anda bayarkan. Bangun nilai properti Anda dengan melakukan peningkatan atau penambahan sederhana.
3) Pilih Tipe Properti untuk Investasi Rumah
Namun, untuk sebagian orang yang memiliki dana terbatas tentu akan disesuaikan dengan kondisi properti dan kemampuan modal yang dimiliki. Karena itu Anda harus memastikan untuk lebih selektif saat memilih properti yang diinginkan. Pilih properti yang lebih selektif sehingga Anda tidak perlu melakukan renovasi sehingga biaya yang dikeluarkan lebih untuk kebutuhan yang lebih penting.
4) Kenali Dulu Capital Gain
Keuntungan modal atau capital gain adalah suatu keuntungan atau laba yang diperoleh dari investasi dalam surat berharga atau efek. Seperti saham, obligasi atau dalam bidang properti, dimana nilainya melebihi harga pembelian. Selisih antara harga jual dan harga pembelian yang lebih rendah, menghasilkan keuntungan finansial bagi investor tersebut Mebel .
Dalam bidang properti, capital gain terjadi ketika investor membeli suatu properti baik itu tanah, rumah, atau apartemen, dan kemudian menahannya terlebih dahulu atau tidak menjualnya. Untuk mendatangkan cash flow per bulan, maka properti tersebut disewakan atau dikontrakan.
Berikut ilustrasi kalkulasi capital gain:
Bu Ani membeli apartemen seharga Rp330 juta di tahun 2018. Pada saat handover di tahun 2012, harganya naik menjadi Rp400 juta.
Oleh karena tak ditempati, maka unit apartemen tersebut disewa dengan harga Rp3 juta per bulan (Rp36 juta per tahun) dan dibayar sekaligus di muka. Sehingga selama dua tahun, dia telah mendapatkan uang sewa Rp72 juta. Pada tahun 2021 ada orang yang menawar apartemen tersebut dengan harga Rp480 juta.
Sampai 2021, Bu Ani telah menghasilkan uang Rp222 juta yang diperoleh dari capital gain Rp150 juta (Rp480 juta – Rp330 juta) ditambah uang sewa selama dua tahun sebesar Rp72 juta.
Melihat kondisi seperti ini, maka sebaiknya Bu Ani menahan properti tersebut hingga 2018. Sebab di saat itu, ia bisa menjual propertinya dengan harga tertinggi dengan capital gain Rp470 juta (Rp800 juta – Rp330 juta).
Lihat tabel berikut ini (angka dalam juta rupiah):
Investasi Rumah dan Plus Minusnya 2 tabel
5) Periksa Lokasi Rumah
Periksa persaingan di suatu lokasi, dan tentukan apakah properti yang Anda pilih berada di posisi terbaik untuk tujuannya. Untuk investasi rumah sewa atau liburan, pertimbangkan komunitasnya, kedekatannya dengan atraksi populer dan faktor gaya hidup. Untuk bisnis, periksa populasi, parkir, dan demografi area tersebut
6) Perbanyak Riset dan Gabung Komunitas Properti
Perluas jaringan dengan membangun komunikasi dengan ahlinya. Miliki daftar kontak orang-orang yang akan Anda butuhkan untuk membantu investasi Anda. Manajer properti, pengacara, akuntan publik, agen real estat, dan pemberi pinjaman uang adalah sumber daya yang penting. Jaringan tersebut dapat Anda dapat dengan bergabung dengan komunitas properti.
7) Harga Rumah Meningkat Setiap Tahunnya
Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga rumah setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Salah satunya karena kebutuhan tempat tinggal semakin bertambah, tetapi jumlah lahan tetap. Faktor ini menyebabkan harga tanah menjadi naik. Tidak heran, harga rumah pun juga naik. Anda yang ingin beli rumah untuk investasi, pelajari dulu prosedur pembelian rumah dengan informasi yang cukup dan riset pasar propertinya.
Untuk mengetahui riset pasar properti terkini, silakan baca di laporan Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) dan Indonesia Consumer Sentiment Study (CSS) dengan informasi paling terbaru.
8) Rumah Adalah Sebuah Aset
Tidak semua rumah bisa dikatakan aset. Menurut Robert Kiyosaki sebagai pakar keuangan ternama mengatakan bahwa aset merupakan segala sesuatu yang bisa memberikan pemasukan untuk Anda. Jika Anda memang sengaja beli rumah untuk investasi, tentu rumah tersebut memberikan pemasukan untuk Anda. Maka itulah rumah masuk ke dalam aset. Namun, apabila Anda memiliki rumah yang ditempati dan tidak memberikan pemasukan untuk Anda, maka rumah tersebut bukanlah aset melainkan liabilitas (kewajiban yang harus dikeluarkan